
MENGEMBANGKAN PRODUK HERBAL JAMU DI DESA WISATA BABAHANMENGEMBANGKAN PRODUK HERBAL JAMU DI DESA WISATA BABAHAN
Desa Babahan, yang terletak di Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, menjadi saksi dari Program Bina Desa yang diprakarsai oleh Politeknik Negeri Bali (PNB). Program ini melibatkan dua jurusan utama, yaitu Jurusan Pariwisata dan Jurusan Administrasi Bisnis, dalam upaya memberdayakan masyarakat desa melalui produksi jamu tradisional. Dengan fokus pada pelestarian warisan budaya Indonesia, PNB berkomitmen untuk memberikan pelatihan intensif dalam pembuatan jamu yang berbasis bahan-bahan alami lokal.
Pelatihan Pembuatan Jamu Tradisional
Politeknik Negeri Bali mengajak Anda untuk turut serta dalam pelestarian budaya melalui pelatihan pembuatan jamu tradisional. Dipimpin oleh Jurusan Pariwisata, pelatihan ini mengajarkan teknik pembuatan jamu menggunakan bahan-bahan alami seperti akar-akaran, daun-daunan, dan kulit batang. Selain itu, inovasi dalam bentuk jamu bubuk juga diperkenalkan untuk memudahkan penyimpanan dan konsumsi serta memperpanjang masa simpan produk. Dengan bantuan mahasiswa dan dosen berpengalaman, setiap peserta mendapatkan pengetahuan mendalam dan keterampilan praktis dalam memproduksi jamu berkualitas tinggi.
Dokumentasi dan Penyebaran Pengetahuan
Jurusan Administrasi Bisnis mengambil peran penting dalam mendokumentasikan seluruh rangkaian kegiatan program. Pembuatan artikel dan laporan yang mendetail dilakukan untuk mencatat perkembangan dan pencapaian program, serta menyebarluaskan pengetahuan dan pengalaman berharga ini ke khalayak yang lebih luas. Melalui upaya ini, diharapkan program Bina Desa dapat memberikan manfaat ganda: meningkatkan ekonomi masyarakat desa melalui produksi dan penjualan jamu tradisional, sekaligus mempromosikan pelestarian budaya lokal.
Pelatihan Pembuatan Jamu Kunyit Asam
Pada tanggal 23 Juni, Politeknik Negeri Bali mengadakan pelatihan pembuatan jamu kunyit asam sebagai bagian dari Program Bina Desa di Desa Babahan. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan teknik pembuatan jamu tradisional yang berkhasiat dan memanfaatkan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar kita.
Resep 1: Jamu Kunyit Asam Segar
Bahan:
- 100 gr kunyit
- 700 ml air mineral (500 ml air biasa dan 200 ml air panas)
- 100 gr pasta asam jawa
- 60 ml (1/4 cangkir) madu
- 1/4 sendok teh garam (opsional)
Alat:
- Parutan atau blender
- Saringan
- Gelas takar
- Mangkok
- Botol
- Pisau
Langkah-langkah:
- Blender atau parut kunyit dengan tambahan 500 ml air.
- Didihkan 200 ml air untuk dicampur dengan asam jawa.
- Saring hasil parutan atau blenderan kunyit.
- Tuangkan hasil saringan kunyit ke dalam mangkok, tambahkan air asam jawa, madu, dan garam.
- Aduk hingga merata dan simpan dalam botol.
Resep 2: Jamu Kunyit Asam Rebus
Bahan:
- 100 gr kunyit
- 700 ml air (600 ml air biasa dan 100 ml air untuk blender)
- 30 gr asam jawa
- 80 gr gula merah
- 20 gr gula pasir
Alat:
- Pisau
- Blender atau parutan
- Panci
- Kompor
- Mangkok
- Saringan
- Gelas
- Sendok
Langkah-langkah:
- Blender atau parut kunyit dengan tambahan 100 ml air.
- Rebus 600 ml air, tambahkan gula merah, gula pasir, dan asam jawa.
- Tambahkan hasil blenderan kunyit ke dalam rebusan dan tunggu sampai mendidih selama kurang lebih 7 menit.
- Saring hasil rebusan dan tuangkan ke dalam gelas.
Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Babahan
Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan praktis dalam pembuatan jamu kunyit asam, tetapi juga mendorong peserta untuk menjaga dan melestarikan warisan budaya Indonesia. Jamu kunyit asam memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga pencernaan. Dengan belajar membuat jamu sendiri, masyarakat dapat lebih mandiri dalam menjaga kesehatannya.
Politeknik Negeri Bali berharap melalui kegiatan ini, masyarakat Desa Babahan dapat meningkatkan keterampilan dan membuka peluang usaha baru di bidang jamu tradisional. Mari bersama-sama melestarikan warisan budaya dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat!